-->

Marketing Mix (4P) di era Digital


Referensi pihak ketiga https://www.vectorstock.com/royalty-free-vector/marketing-mix-model-4p-vector-7412996
Kita mungkin sudah tidak asing dengan istilah 4P dalam berbisnis terutama pemasaran, yakni Promotion, Place, Product and Price. Apakah di era digitalisasi seperti sekarang dengan dominasi internet data dimana-mana, masihkah efektif pengunaan metode bauran pemasaran 4P dalam menarik pembeli bahkan pelanggan. Pendekatan 4P dalam berbisnis saya kira masih cukup bisa digunakan, hanya di era teknologi ini pendekatan ini beradaptasi dengan masuknya pasar millennial ke dunia maya. Maka saya akan coba bahas satu persatu pendekatan 4P di era digitalisasi 

Product harus berkualitas dan memiliki nilai tambah bergaya 


Referensi pihak ketiga https://www.printwand.com/blog/the-ultimate-guide-to-your-new-product-launch
Kualitas produk andalan menjadi harga mati jika ingin bertahan dengan jangka waktu yang lama. Perbaikan terus dilakukan untuk menyempurnakan nilai kualitas, jika tidak maka akan ada kompetitor yang memperbaikinya. Masukan jangan sungkan diteruskan kepada pihak produksi atau kita harus siap menganti supplier dengan yang lain. Karena pasar semakin pandai dalam menilai produk, mereka tidak hanya mengincar harga murah namun kualitas semakin diperhatikan karena semakin peduli dengan nilai diri.
Begitu juga dengan ketidak konsistenan kualitas baik rasa, warna, ukuran dan bentuk. Tanpa informasi sebelumnya, menyebabkan pelanggan kecewa, tidak melakukan pembelian kembali dan berujung menurunkan penjualan.

Price tidak selalu berkaitan dengan harga produk juga membangun nilai merek 

Dulu penentuan harga sangat menentukan dalam kesuksesan proses penjualan. Dan berakibat perang harga yang menentukan kemenangan namun akan mengerus margin keuntungan. Sekarang harga juga berperan penting, namun nilai dari merek memberikan nilai tambah. Lihat saja merek body shop yang lagi trend dengan harga yang tidak murah pelanggan rela membeli karena ada nilai tambah dalam merek tentang kepedulian terhadap lingkungan, meskipun tidak terlepas dengan kualitas yang terjaga.

Place yang terbantu dengan peran komunitas dan influencer 

Tempat yang strategis menjadi kunci dalam penjualan offline, namun sekarang dengan kemudahan teknologi informasi. Keterbatasan tempat sudah terjawab dengan menjangkau pelanggan yang tergabung dalam komunitas market atau kita bisa menggandeng para influencer lokal dengan bujet yang rasional. Dan jangan lupa selalu mengevaluasi seberapa efektif peran dari komunitas dan influencer terhadap omzet penjualan. 

Referensi pihak ketiga

Promotion semakin mudah dan murah namun komplek dengan adanya media online 

Membangun citra merek dengan secara offline tetap harus dilakukan untuk memberikan aware kepada pelanggan tentang eksistensi dan penampilan merek. Seperti logo, keterangan, tata display, aroma, rasa dan wangi yang tidak bisa didapatkan di media online. Namun Kegiatan promosi massal yang dulu identik dengan mahal, kini sudah mulai dapat dijangkau dengan adanya media online. Media Massa offline yang cenderung seperti pada promo media cetak, Baliho, Radio, dan TV.
Kompleksitas dari dunia maya harus membuat kita jeli bagaimana kita menyampaikan pesan promosi kepada pelanggan, karena teknik hard selling mungkin tidak lagi efektif untuk media ini. Karena sejatinya pada media online terutama media sosial, pelanggan tidak ingin menemukan pesan promosi anda. Namun merek yang harus menemukan pesan yang ingin dibaca oleh pelanggan. Ini baru soal menemukan ide pemasaran, belum lagi pemetaan pasar yang ada di dunia maya, kemudian bagaimana menyebarkan pesan (seperti pada offline menyebarkan brosur kepada yang tepat). Hanya saja poin kemanusiaan tentang kejujuran suatu pesan dari produk masih menjadi kunci utama dalam panjang pendeknya siklus bisnis. 
Kesemuanya bisa dipelajari hanya saja kita harus menentukan fokus upaya kita, jika kita fokus kepada produk. Maka banyak agensi pemasaran online yang bisa membantu. Jika ingin bertanya dan berbagi pengalaman silahkan langsung komen di bawah ya. Salam sukses dan tetap semangat. 

Marketing Mix (4P) di era Digital